Install DHCP Ubuntu 7.10



langkah-langkah install.DHCP-server ubuntu 7.10

I. install terlebih dahulu ubuntu 7.10
II. kemudian masuk ke langkah installasi DHCP-server,dengan cara :
1.sudo su (enter), masukka password
2.nano /etc/network/intefaces
apabila saat penginstallan belum mengisi IP address, sebelum ke langkah berikutnya isi terlebih dahulu pada,misalkan :
iface eth0 inet static
address :192.168.27.2
netmask :255.255.255.0
network :192.168.27.0
broadcast :192.168.27.255
gateway :192.168.27.1
- save : ctrl-x, y
3.ketik, /etc/init.d/network restart
untuk merestart settingan di atas
4. kemudian installkan ubuntu 7.10, dengan command : apt-get install dhcp3-server
ada perintah untuk memasukkan cd
5.nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
maka akan muncul tampilan :
# A slightly ......
hapus semua tanda (#)kemudia ganti subnet, network, router, broadcast, dan range nya.
save : ctrl-x, Y
6.nano /etc/default/dhcp3-server
dikata interface ="eth0"
save : ctrl-x, Y
7./etc/init.d/dhcp3-server restart
8.lihat hasil settingan di IP client

Pelatihan BAsiK PLC

PLC
Introduction to PLC

PLC
• Programmable logic controller diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri modicon corp.
Modicon adalah kependekan dari modular digital controller
• Divais ini :
- Berbasis computer
- Standard industri
- Menggantikan divais elektro-mekanik dan rangkaian yang mengontrol mesin-mesin proses dan peralatan-peralatan

 Pemrograman
- Dahulu : divais pemrograman hanya untuk merk spesifik PLC
- Sekarang : PC dengan software berbasis windows

Definisi
 Definisi PLC:
- national electrical manufacturing association (NEMA) :
Suatu perangkat elektronik digital dengan memory yang dapat di program untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik, seperti : logic, sequence, timing, counting, dan arithmetic untuk mengontrol mesin dan proses
• PLC terdiri dari:
Divais pemrograman (keyboard), unit prosessor, power supply, dan interface input/output.
• PLC di program dengan software khusus bukan seperti software pada PC.
Secara umum software umntuk pemrograman PLC ini harus memenuhi standard IEC 61131-3

PLC (Programmable Logic Controller)
• Merupakan computer khusus untuk aplikasi industri, digunakan untuk memonitor & mengontrol proses indutri untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian relay/kontraktor) dan memiliki bahasa pemrograman tersendiri
• Berbeda dengan personal computer, dalam PLC sudah dilengkapi unit input/output digital yang bias langsung dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll) bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in

Konsep PLC
• PLC sebenarnya adalah suatu sistem berbasis mikroprosessor yang memiliki fungsi-fungsi dan fasilitas utama dari sebuah mikrokomputer
• PLC di program melalui programming unit yang bisa berupa terminal portable khusus (mirip kalkulator dengan tampilan LCD)

Perbedaan Utama Antara PLC & computer
• Perbedaan utama antara PLC dan computer :
PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi
• Troubleshooting dalam PLC disederhanakan :
• Fault indicators
• Run / stop indicators
• Input / output status indicators

Hard-wired Control
• Sebelum di temukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan oleh kontraktor dan relay yang dirangkai bersama dengan kabel
• Rangkaian harus di desain dan di gambar dulu, kemudian menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya
• Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut
• Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi, designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan instalasi lagi

Pemborosan waktu dan biaya


Kemampuan PLC
- PLC menggantikan logica dan pengerjaan airkit control relay yang merupakan instalasi lansung
- Rangkain control cukup di buat secara software.
- Pengkabelan hanya di perlukan untuk menghubungkan peralatan input dan output .
- Hal ini mempermudah dalam mendesain dan memodifikasi rangkain, karena cukup dengan mengubah program PLC.

Contoh system control denga PLC
Start/stop-input-ouotput-motor starter-motor

Contoh aplikasi PLC (1)
- manufactur otomotif
- pabrik semen
- pengendali liftelevator
- irigasi
- pengendali pembangkit listrik
- mesin giling
- pengontrol lampu lalu lintas
- system keamanan
- pengendali robot
- pabrik minuman ringan
- etc.

contoh aplikasi PLC (3)
- lights
- drive motor
- pumps
- dll.

What is a PLC with distributed I/O ?
- input-cpu-output
- input-remote-output

what is a PLC with distributed control ?
- input-cpu-output---------input-cpu-output
- input-remote-outputs

typical application – network
level 2 : hosts
- recipe data download
- production data upload
- application programming and management

level 1 : control
- peer to peer coordination
- HMI displays

Level 0.5 : I/O
- intellegint device
level 0 : device
- pushbutton / simplesensors

apa yang dapat di kerjakan oleh PLC ? (1)
1. sequence control :
- pengganti relay control logic
- timers
- pengganti pengendali yang berupa papan rangakain elektronik
- pengendali alat mesin dan proses

apa yang dapat di kerjakan PLC ? (2)
2. sophisticated control
- aritmathik operation (+ , - , X, : )
- information handing
- analog control
- PID controller
- Servo- motor control
- Steper-motor control

Apa yang dapat di kerjakan PLC ? (3)
3.supervisory control :
- process monitoring & alarm
- fault diagnostic & monitoring
- interfacing with computer
- printer
- factory automation networking
- LAN/WAN

Arsitektur PLC









Memory
- seperti halny system operasi computer, memory PLC terdiri atas ram dan rom
- kapasitas memory antara satu PLC dengan yang lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik pembuat
- bebepara pabrik menyatakan ukuran memory dalam byte ada juga yang kilobyte dan adapula yang di nyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat disimpan.

RAM
- program yang di tulis umumnya di simpan di dalam ram yang ada di dalam PLC sehingga dapat di ubah melalui programming unit
- kerugian penyimpanan di ram adalah program dan data akan hilang ketika PS mati
- untuk mengatasi hal ini , RAM dapat di back-up dengan battery lithium, sehingga meskipun PS mati program dan data tidak akan hilang.
- Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data bias di simpan selama 1 tahun.

ROM
- supaya program di dalam RAM bias di eksekusi harus ada OS PLC
- OS ini di buat oleh pabrik pembuat PLC yang di simpan dalam ROM dan hanya dapat di baca oleh processor
- Dalam beberapa PLC tidak menggunakan Rom tapi EPROM atau EEPROM
- Pengguna dapat juga menyimpan program di sebagian tempat di EEPROM atau juga di kenal sebagai Flas memory.

Input unit
- mendeteksi ketika sinyal di terima dari sensor
- menkorversi sinyal input menjadi level tegangan yang bias di terima prosesor
- mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus sinyal input.
- Mengirim sinyal ke indicator input PLC sehingga bias di ketahui input mana yang sedang menerima sinyal.

Output unit
- output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface terhadap peralatan luar
- output PLC bertidak sebagai swith terhadap power suplay untuk mengoprasikan peralatan output sebagai bagian komponen.

Bahasa pemrograman (IEC 61131-3)
Ada 3 metode bahasa pemrogaraman yang bias di gunakan meski tidak semua di support oleh suatu PLC :

1. ladder diagram languages
2. intruntion list languages
3. sequential function chart
4. function block diagram
5. structured text.
Mengapa ladder diagram
- ladder diagram dan instruction list adalah yang paling umum dan popular di pakai.
- Ladder diagram relative paling mudah di pahami karena secara umum symbol yang di gunakan mirip dengan gambar dalam rangkain
- Secara logica listrik mengalir dari rel di kiri ke rel di kanan
- Jalur dari kiri ke kanan ini di kenal dengan istilah ladder-line.
- Intruktion list mirip seperti listing perintah dalam assembler
- Higt level languages yang paling populer di gunakan adalah basic yang sekarang menjadi visual basic
- Karena yang paling umum nantinya umum dan di support oleh semua PLC adalah ladder nantinya hanya di bahas ladder diagram.

Konsep pemrograman PLC
- menggunakan cara berpikir logika benar atau salah
- program berdasarkan hubungan /fumgsi antara input dan output
- proses eksekusi program PLC adalah sekuensial
- pengalamaatan dan memory adalah aspek penting dalam pemrograman.

Istilah penformasi system
- scan time :
adalah waktu yang di butuhkan CPU dalam proses pembacaan input, mengeksekusi program, dan meng-up date output.

Pemilihan PLC
- pemilihan PLC turun dari kebutuhan aplikasi
- perhatikan batasan kemampuan PLC
- inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang di tangani (analog/digital,AC/DC )

batasan pemilihan PLC
- jumlah dan jenis input
- jumlah dan jenis output
- jumlah memory yang tersedia
- kecepatan
- komunikasi antar PLC
- cara/ tekhnik pemrogaraman

pendekatan sistematik dalam mendesain system dengan PLC (1)
- memahami kebutuhan system kendali yang di inginkan
- menyusun flowchart/urutan proses system kendalinya
- mendaftar semua input dan output yang berhubungan dengan terminal I/O PLC
- menterjemahkan flowchart atau urutan proses ke ladder diagram
- memprogram desain ladder diagram ke PLC
- simulasi program dan debug software.


Pendekatan sistematik dalam mendesain system dengan PLC (2)
- jika masih bermasalah kembali edit program
- bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input dan output
- tes semua koneksi input atau output
- jika terjadi trouble, edit kembali
- bila sudah ok, simpan program ke PLC
- jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan program yang di buat.

Keuntungan menggunakan PLC dalam otomatisasi
- waktu implementasi proyek lebih cepat
- mudah dalam modifikasi
- kalkulasi biaya proyek lebih akurat
- memerlukan waktu training lebih pendek
- perubahan disain lebih mudah
- aplkasi kendali yang luas
- perrawatan mudah
- realibilitas tinggi
- relative tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.

Perbedaan antara PLC dan smart relay

PLC
- dapat melakukan fungsi-fungsi aritmaitik.
- Dapat melakukan operasi operasi pemindahan memory.
- Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti : sequence, lifo, fifo,pwm, dll.
Smart relay :
Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter.

Hardware Configuration

TWIDO Compact (2)
Product Reference Number of I/O Number of…….. Expansion
Inputs Outputs
TWDLCAA10DRF 10 6 4 No
220VAC
TWDLCAA16DRF 16 9 7 No
220VAC
TWDLCAA24DRF 24 14 10 Yes(max.4)
220VAC
TWDLCDA10DRF 10 6 4 No
24VDC
TWDLCDA16DRF 16 9 7 No
24VDC
TWDLCDA24DRF 24 14 10 Yes(max.4)
24VDC


TWIDO Compact (3)
Product reference Number of I/O number of expansion
Inputs outputs
TWDLCAA40DRF * 40 24 16 YES(MAX.7)
220VAC
TWDLCAA40DRF ** 40 24 16 YES(MAX.7)
220VAC
TWDLCDA40DRF * 40 24 16 YES(MAX.7)
24VDC
TWDLCDE40DRF ** 40 24 16 YES(MAX.7)
24VDC

* Embedded Real Time Clock, Repleceable Battery, 14 Relay Output (2A), 2 Transistor Output (0.3A)
** Embedded Real Time Clock, Repleceable Battery, 14 Relay Output (2A), 2 Transistor Output (0.3A), 100Base TX Ethernet Port

TWIDO Modular (2)
Pruduct Refeence Number of I/O Number of Expansion
inputs outputs
TWDLMDA20D-K * 240 12 8 YES (MAX.4)
24VDC
TWDLMDA40D-K * 40 24 16 YES (MAX.7)
24VDC
TWDLMDA20DRT ** 20 12 8 YES (MAX.7)
24VDC

* DTK : Output Transistor Source (PNP), 0,3A
* DUK : Output Transistor Sink (NPN), 0,3A
** DRT : 2 Output Transistor Source (NPN), 0,3A
6 Relay, 2 A
TWIDO Expansions (1)
Digital Input Modules
Module Name Reference Channels Type Terminal Type
8 Point input TWDDD18DT 8 24VDC Terminal Block
8 Point Input TWDDA18DT 8 120VAC Terminal Block
16 Point Input TWDDD16DT 16 24VDC Terminal Block
16 Point Input TWDDDI16DK 16 24VDC Connector
32 Point Input TWDDD132DK 32 24VDC Connector

TWIDO expansions (2)
Digital Mixed Modules :
Module Name Reference Channels Type Terminal Type
8 Point Output TWDDDO8UT 8 Transistor Sink Terminal Block
8 Point Output TWDDD08TT 8 Transistor Source Terminal Block
8 Point Output TWDDRA8RT 8 Relay Terminal Block
16 Point Output TWDDRA16RT 16 Relay Terminal Block
16 Point Output TWDDDO16TK 16 Transistor Sink Connector
16 Point Output TWDDD016TK 16 Transistor Source Connector
32 Point Output TWDDDO32UK 32 Transistor Sink Connector
32 Point Output TWDDDO32TK 32 Transistor Source Connector


TWIDO Expansions (3)
Digital Mixed Modules :
Module Name Reference Channels Type Terminal Type
4 Point input & Output TWDDMM8DRT 4 inputs 24 VDC Terminal Block
4 Outputs Relay
16 Point Input & Output TWDDMM24RDF 16 inputs 24 VDC Terminal Block
16 output Relay

TWIDO Expansions (4)
Analog Modules:
Module Name Reference Channels Details Terminal Type
2 inputs TWDAM12HT 2 Inputs 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA Terminal Bolck
1 Output TWDAMO1HT 1 Output 12 bits, 0-10 Volt, 4-20mA
2 inputs / 1 Output TWDAMM3HT 2 Inputs 12 bits, 0-10 volt, 4-20 mA
1 Output 12 bits, 0-10 Volt, 4-20 mA
2 inputs / 1 Output TWDALM3LT 2 Outputs 12 bits Thermocouple, RTD
1 Output 12 bits, 0-10 volt, 4-20 mA
2 Outputs TWDAVO2HT 2 Outputs 11 bits, +sign,+/- sign
4 inputs TWDAM14LT 4 inputs 12 bits, 0-10 volt, 4-20 mA, 3 wire PT100,PT 1000,NI100,NI1000
8 inputs TWDAM18HT

TWDAR18HT 8 inputs 10 bits, 0-10 volt, 4-20 mA
8 inputs 10 bits, NTC / PTC Sensors (thermistor)
TWIDO Exspansions (5)
Analog Modules :
Module Name Reference Channels Details Terminal Type
2 Inputs TWDAMI2LT 2 Inputs 16 bits, Thermocouple Terminal Block
4 Inputs & 2 Outputs TWDAMM6HT 4 Inputs 12 bits, 0-10 volt, 4-20 mA
2 Outputs 12 bits, 0-10 volt,4-20 mA








TWIDO Basic Functions

• Timer (On Delay, Off Delay, and Pulse) : max. 128
• Counter (Up and Down in the same block) : 128
• Shift Bit Regiter : 8
• Step Counter : 8
• Arithmetic (+, -, REM, x, LOG, LN, SQRT, ABS, EXP, INC, DEC)
• Trigonometri (Sin, Cos, Tan, aSin, aCos, aTan)
• Conversions
• Comparison
• Jump
• Subroutlne
• Etc

TWIDO Advance Functions

• LIFO / FIFO Regiter : 4
• Pulse Widht Modulation : max. 2
• Pulse Generator : max. 2
• Drum Controller : max. 8
• Fast Counter (max. 5 KHz) : max. 4
• Very Fast Counter (max. 20 KHz) : max. 2
• PID Control (Auto Tuning Function) : max.14
• Clock Function
• Etc

Input Diskrit (1)

Bentuk umum input diskrit:

Jenis input diskrit :
1. Normally Open (NO)
2. Normally Close (NC)
3. Positive Transitional (PT)
4. Negative Transitional (NT)


Input Diskrit (2)

• Beberapa perangkat yang umumnya terhubung ke input diskrit :
1. Contact (Contactor / Relay)
2. Pushbutton
3. Limit switch
4. Selector switch
5. Float switch
6. Temperatur switch
7. Pressure switch



Output Diskrit

• Secara fisik out[ut diskrit adalah sebuah kontak relay atau kontak yang dihasilkan oleh komponen solid-state (transistor, SCR, TRIAC)
• Respon ON atau OFF pada output diskrit ditentukan oleh kondisi input diskrit, dimana hubungan antar beberapa input diskrit adalah AND dan OR
• Respon dari output diskrit ini dapat dirasakan secara internal dan/atau eksternal
• Beberapa perangkat yang umum terhubung pada output diskrit : coil (contactor / relay), horn/siren, solenoid, pilot light.

Kontak Internal
• Berfungsi untuk membangun suatu rangkaian pengontrolan diskrit secara internal
• Alamat dari kontak internal ini adalah alamat dari output diskrit
• Beberapa PLC mempunyai ketentuan atau pengalamatan khusus dalam kontak internal ini
• Kontak dapat berupa NO atau NC




Aturan pengkabelan

• Gunakan kabel sesuai dengan tegangan dan arus yang melewatinya. Twido menggunakan 18 AWG (0,82 mm)
• Gunakan fuse untuk tiap-tiap output
• Kabel power supply diusahakan sependek mungkin
• Jalur power supply dan I/O harus terpisah dengan jalur kabel komunikasi
• Perhatikan I/O bekerja secara sink/source
• Pastikan kondisi operasi & lingkungan sesuai spesifikasi



Troubleshooting & Maintenance

Keterangan Gambar

Element Description
Errors Indicates a problem in the aplication that prevents creations of an executable program
Reversibility warning Reports on instructions that are not reversible or may cause operational uncertainties


PLC Maintenance

Perawatan PLC relative sangat mudah karena PLC memiliki kecenderungan lebih tahan terhadap lingkungan yang jurang baik
Perawatan yang biasa dilakukan :
• Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap sekrup-sekrup yang terhubung ke terminal modul I/O, jangan sampai ada sekrup yang terlepas
• Lakukan pemerisaan terminal penghubung, jangan sampai berkarat karena karat dapat mengurangi daya hantar komponen elektrik
• Pastikan PLC bebas dari debu. Debu pasti ada namun diusahakan dalam jumlah yang wajar
• Siapkan komponen cadangan untuk komponen yang terhubung dengan modul I/O PLC, untuk komponen-komponen yang mudah rusak
• Selalu buat back-up program yang digunakan
• Lakukan penggantian batere lithium yang terdapat d PLC setelah 3 s/d 5 tahun atau bila PLC memberikan indicator batere habis








PLC Addressing

Pengalamatan I/O

Format umum :

I : input
Q : output
x : Master (0) / slave (1-7) controller
y : Base (0) / expansion (1-7) I/O
z : I/O channel number

Contoh :
• %I0.0.5 : input bit no5 dari base controller
• %Q0.3.4 : output bit no4 dari modul I/O tambahan dengan alamat modul tambahan 3 untuk base controller
• %I3.0.1 : input bit no1 on remote I/O controller at remote link add number 3 for the base controller

Pengalamatan Bit

Format umum :
M : internal bits
S : System bits
X : step bits
i : number

Contoh
• % M25 : internal bit no 25
• %S20 : system bit no 20
• %MW29:12 : bit number 12 pda memory word 29

Pengalamatan Word

Format umum :

M : internal words
K : constant words
S : system words
W : words (16 bit)
Contoh :
• %MW15 : internal word number 15
• %KW26 : constant word number 26
• %SW30 : system word number 30



Twidosuite

• Twidosuite adalah software untuk memprogram PLC yang dibuat oleh Schneider telematique
• Software ini dapat digunakan untuk memprogram semua type PLC twido :
- Compact (TWDLCAA10DRF, dll)
- Modular (TWDLMDA20DTK, dll)
• Namun sebelum memprogram PLC kita harus melakukan kofigurasi terlebih dahulu

Tujuan konfigurasi adalah menentukan parameter-parameter yang sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya :
1. Type PLC yang dipakai
2. penggunaan memory
3. mode operasi
4. port komunikasi yang dipakai
5. modul-modul tambahan yang terhubung dengan PLC : Real Time Clock(RTM), modul I/O tambahan, dll









Ladder Diagram Programming

Ladder Diagram Program

1. Dinyatakan dalam suatu bentuk umum simbolik untuk relay yang dikontrol oleh rangkaian elektrik
2. Program ditampilkan pada layer dan elemen-elemen seperti kontak normally open, kontak normally close, timer, counter, sequencer (rotary switch), dll, dan dinyatakan dalam bentuk gambar
3. listrik mengalir dari sisi kiri ke sisi kanan, disebut dengan rung (terdiri dari beberapa ladder line)


Aturan Umum Pemrograman Ladder Diagram
1. Aliran listrik/tenaga dari rel kiri ke rel kanan
2. suatu coil keluaran tidak dihubungkan langsung ke rel (rail) sebelah kiri
3. Tidak ada kontak yang ditempatkan di kanan dari suatu coil keluaran
4. Tiap coil keluaran umumnya hanya satu kali dalam suatu program

Prinsip Ladder Diagram
• Untuk mengerti mekanika dari ladder diagram, perlu mengetahui hubungan antara ladder diagram dan rangkaian logika
• Contoh :
Hardwired : in2 bergantung pada masukan in1





In 1 lamp
In 2

• Rngkaian logika : in1 dan in 2 independent
Perbedaan antara hardwired dan rangkaian logika di jembatani oleh ladder diagram
Ladder diagram : power = 1 ; (1 and in1) and in2

Actual push button Ladder Logic 0/1
No No 0
No Nc 1
Nc No 1
Nc Nc 0


Logic System

Jenis Number System

• PLC seperti komputer, dapat menyimpan informasi dalam wujud kondisi On atau Off (1 atau 0), yang dikenal sebagai digit biner (bit)
• Berbagai sistem bilangan digunakan oleh PLC. Sistem bilangan mempunyai tiga karakteristik yang sama, yaitu digit, dasar dan bobot
• Sistem desimal
Sepuluh digit : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
, Dasar : 10
Bobot :1,10,100,1000,……

• Sistem biner : sistem yang di gunakan PLC
Dua digit : 0,1
Dasar : 2
Bobot dasar : 2 (1 ,2 ,4 , 8 , 16, …….)
Most significant bit (MSB) least significant bit(LSB)


27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 0 1 0 1 1 1

konversi biner ke desimal
128 64 32 16 8 4 2 1
0 1 0 0 1 0 0 1

1
8
64 +
73

128 64 32 16 8 4 2 1
0 0 1 0 1 0 0 0

8
32 +
40

Bit, Bytes, dan Words

• Masing-masing bagian dari data biner adalah suatu bit
• Delapan bit menyusun satu byte
• Dua bytes, atau 16 bit, menyusun satu word
Bit
1 byte = 8 bit

0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0


1 word = 2 bytes = 16 bit

Logika 0 dan 1
• Pengontrol progmmable hanya memahami isyarat berupa On atau Off. Sistem biner adalah suatu sistem dimana hanya ada dua angka, 1 dan 0. bilangan biner 1 menunjukan bahwa suatu isyarat hadir, atau terpasang. Biner 0 menujukan bahwa isyarat tidak terpasang, atau tombol batal.

BCD (Binary code Decimal)
• BCD adalah angka-angka desimal dimana digit masing-masing diwakili oleh suatu angka biner 4 bit
• BCD biasanya digunakan alat masukan dan keluaran.
• Suatu tombol thumbwheel adalah contoh dari suatu alat masukan yang menggunakan BCD. Angka biner dibuat dalam kelompok empat bit, masing-masing kelompok mewakili suatu sistem desimal. Empat digit tombol thumbwheel, seperti yang ditunjukan di sini, akan mengendalikan 16 (4x4) masukan PLC.

Hexadesimal
• Hexadesimal adalah sistem lain yang di gunakan PLC :
16 digit : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
A = 10, B = 11, C = 12, D = 13, E = 14, F = 15
Dasar :16
Bilangan dasar 16 (1, 16, 256, 4096, .......)
• Sistem hexadesimal digunakan PLC sebab sistem ini mengizinkan status sejumlah besar bit biner untuk diwakili suatu ruang sehingga masing-masing digit hexadesimal menghadirkan status empat bit biner. Untuk mengkonversi suatu jumlah sistem desimal bagi suatu jumlah hexadesimal jumlah sistem desimal dibagi oleh bilangan dasar 16.



161 162
1 r 12 = 1C 2 B 11 x 1 = 11

16 28 2 x 16 = 32 +
43

Konversi Angka
Tabel disamping menunjukan beberapa klasifikasi nilai sistem desimal, biner, BCD, dam penyajian hexadesimal.
DECIMAL BINARY BCD HEXADESIMAL
0 0 0 0
1 1 1 1
2 10 10 2
3 11 11 3
4 100 100 4
5 101 101 5
6 110 110 6
7 111 111 7
8 1000 1000 8
9 1001 1001 9
10 1010 0001 0000 A
11 1011 0001 0001 B
12 1100 0001 0010 C
13 1101 0001 0011 D
14 1110 0001 0100 E
15 1111 0001 0101 F

Basic Instruction Set
Timer
1. Digunakan sebagai pengatur waktu proses
2. Dapat digunakan sebagai komponen tundaan (delay) => timer on delay
3. umumnya merupakan kotak fungsi yang dapat di atur memberikan suatu keluaran kodisi On selama selang waktu tertentu => timer off delay
4. Dapat digunakan untuk membuat pulsa dengan lebar tertentu => timer pulsa (ini termasuk ke fitur tambahan, hanya terdapat pada PLC tertentu saja)
• Dalam timer terdapat : input, konstanta timer, output
• Input berfungsi men-start aktifnya timer untuk mulai mmenghitung waktu
• Konstanta timer memberikan nilai berapa lama timer aktif
• Output memberikan keluaran logika 1 dan 0 bila waktu yang dinyatakan dalam konstanta timer telah tercapai

Operasi Timer
• Begitu diberi tegangan (sesuai spesifikasi) timer akan bekerja sesuai set waktu yang diberikan

Contoh Rangkaian Timer
• Saklar S1 (NO) seri dengan timer TR1 (on-delay) yang di set 5 detik
• Setelah S1 ditutup, TR1 bekerja menunda ”ON” selama 5 detik. Setelah 5 detik TR1 kontak menyala untuk lampu PL1
+
-

S1 TR1



TR1 PL1


Jenis Timer
Timer secara umum ada dua jenis :
ON-delay t


OFF-delay

t

t = konstanta timer (nilai preset yang diberikan)
• Pada PLC Twido ada tambahan timer pulsa
t



• Dalam ladder diagram, timer biasa di gambarkan dalam bentuk kotok


%TM0 %TM1 %TM2

IN Q IN Q IN Q


TYPE TON TYPE TOF TYPE TP
TB 1 MIN TB 1MIN TB 1MIN
ADJ Y ADJ Y ADJ Y
%TMOP 9999 %TM1P 9999 %TM2P 9999




Contoh Siklus Kerja Proses
• Dalam contoh tersebut, tangki diisi 2 bahan kimia, kemudian dicampur dan di alirkan keluar
• Ketika tombol start ditekan, progrm menyalakan pompa-1 hanya selama 5 detik
• Setelah pompa-1 mati, pompa-2 nyala selama 3 detik untuk mengalirkan bahan kimia-2 ke tangki
• Kemudian program menyalakan motor mixer selama 6 detik untuk mencampur ke-2 bahan
• Setelah itu baru valve menyala selama 8 detik unutk mengisingkan tangki. Demikian berputar terus
• Bila tombol stop ditekan, 1 siklus proses harus selesai dulu sebelum semua motor mati

Keterangan blok Fungsi Timer
Parameter Label Value
Timer Number %TMi PLC compact :0 s/d 63

PLC mocular : 0 s/d 127
Jenis TON On-delay
TOF Off-delay
TP Pulse
Time Base TB 1 Min (default), 1s, 100ms, 1ms
Current Value %Tmi.V Alamat ini akan increment dari 0 hingga nilai preset tercapai ketika timer aktif. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tetapi tidak da[at ditulis
Preset Value %Tmi.P Alamat ini dapat diisi dengan nilai antara 0-9999. nilai pada alamat ini dapat dibaca dan ditulis. Perioda = % Tmi.P x TB
Data Editor Adj Y : yes, nilai preset dapat diubah dari data editor

N : no, nilai preset tidak dapat diubah dari data editor
Setting input (atau perintah IN Timer mulai aktif pada rising edge (TON dan TP) dan falling edge (TOF)
Timer Output Q Nilai output ini akan bernilai 1 sesuai fungsi dari enis timernya


Contoh Program Timer Untuk PLC Twido
1. timer On_delay timer ini aktif jika inputnya high
output akan aktif (high) setelah 5 detik
- Output lampu 1 (%Q0.0)
- Input saklar toggle (%I0.8)

%TM0

%I0.8 IN Q %Q0.0


TYPE TON
TB 1 sec
ADJ Y
%TM0.P 5

2. timer off_delay timer akan aktif jika input-nya low
outputnya akan aktif (high) setelah 5 detik
- Output lampu 2 (%Q0.1)
- Input sakla toggle (%I0.9)

%I0.9 %TM1 %Q0.1
IN Q

TYPE TOF
TB 1 sec
ADJ Y
%TM1.P 5

3. pulsa (monastable) akif jika input-nya high
output akan berbentuk pulsa selama 5 detik
- Output lampu 3 (%Q0.2)
- Input saklar toggle (%I0.10)

%TM2
%I0/10 %Q0.2


TYPE TP
TB 1 sec
ADJ Y
%TM2.P 5





Counter
1. Berfungsi untuk menghitung jumlah perubahan input
2. dapat untuk membatasi banyaknya perubahan input
3. ada dua jenis counter. Menghitung naik (up-counter) dan turun (down-counter)
4. dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga counter mekanik dan elektronik
5. counter akan mengeluarkan nilai logika 0 atau 1 bila nilai preset telah tercapai
6. ada juga step counter dimana perubahan input akan ditampilkan pda setiap alamat output tertentu

Counter di PLC
• counter dalam PLC bekerja seperti halnya counter mekanik atau elektronik yaitu membandingkan nilai yang terkumpul dengan nilai pengesetan dan hasil pembandingannya dipakai sebagai keluaran
• dalam aplikasi-aplikasi yang menggunakan counter secara umum bekerja sebagai berikut :
1. menghitung hingga ke suatu nilai preset, setelah tercapai akan menghasilkan suatu event
2. membuat suatu event tetap terjadi, sampai counter mencapai nilai preset baru berhenti
Keterangan Ladder
Parameter Label Value
Counter Number %Ci O s/d 127
Current Value %Ci.V Nilai pada alamat ini akan di increment atau decrement tergantung input dari CU atau CD. Nilai pada alamat ini dapat dibaca tapi tidak dapat ditulis
Preset Value %Ci.P Nilainya antara 0-9999, nilai alamat ini dapat dibaca dan ditulis
Data Editor Y/N Y : yes, nilai presetnya dapat diubah dari data editor
N : no, nilai presetnya tidak dapat diubah dari data editor
Reset Input (or instruction) R Jika diberi input 1 maka %Ci.V=0
Set Input (or instruction) S Jika diberi input 1 maka %Ci.V=%Ci.P
Upcount Input (or instruction) CU Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di increment
Downcount Input (or instruction) CD Setiap ada input rising edge maka nilai %Ci.V akan di decrement
Underflow output E Output akan aktif jika %Ci.V bernilai negatif (%Ci.V sudah bernilai o lalu CD diberi rising edge maka nilai %Ci.V = 9999)
Preset output reached D Output akan bernilai 1 jika dan hanya jika %Ci.V=%Ci.P
Overflow output F Output akan aktif jika %Ci.V bernilai 10000 (%Ci.V sudah bernilai 9999 lalu CU diberi rising edge maka nilai %Ci.V =0)


Sequencer
• equivalent dengan pengontrol drum mekanik sistem logika relay konvensional
• sequencer Drum Controller
• pengontrol drum mekanik untuk membalik arah putaran motor dan mengontrol kecepatan motor
• basic operasi hampir sama utuk setiap PLC
• pemrograman dan tampilan bervariasi

Jenis Squencer
• Time-driven squencer
Squence dilakukan secara otomatis dari satu posisi ke posisi berikutnya
• Event-driven squencer
Sequence berikutnya trjadi setelah ada event
Keterangan Gambar
parameter Label Value
Number %DRi PLC compact : 0 s/d 3
PLC modullar : 0s/d 7
current step number %Dri.S Alamat ini barisi nilai step saat ini. Nilai pada alamat ini dapat dibaca dan di tulis
Number of steps 1 s/d 8
Reset (or instruction) R Jika diberi nilai 1 maka %Dri.s = 0
Step up U Jika dibei input rising maka step akan di increment
Output (full) F Akan aktif jika step berada pada step terakhir
Control bit Output dan internal bit yang didefinisikan di Configuration Editor

Operasi pencucian mobil
1. Kendaraan sampai ke pencuci dan dihubungkan ke conveyor chain
2. Mobil berjalan dalam jalur pencucian dan limit switch mengaktifkan valve air
3. setelah berjalan dengan jarak tertentu, valve pemberi sabun di aktifkan oleh LS2 campur dengan valve masukan air untuk mencuci
4. LS3 menutup valve sabun, valve air masih membersihkan mobil
5. LS4 mematikan valve air dan mengaktifkan valve wax panas
6. LS5 mematikan wax panas dan menstart motor blower udara
7. LS6 mematikan blower udara, kendaraan keluar dari pencucian

Sequence Chart
Event Input Air Pelepasan Sabun Wax Panas Blower Udara
LS1 1 0 0 0
LS2 1 1 0 0
LS3 1 0 0 0
LS4 0 0 1 0
LS5 0 0 0 1
LS6 0 0 0 0